Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Tanah Bergerak di Brebes

Daerah, Sosial10 Dilihat

BREBES-Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menyalurkan bantuan untuk untuk para korban bencana tanah bergerak yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Bencana alam itu terjadi pada 17 April 2025, yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan menyebabkan pergeseran tanah dengan kemiringan hingga 60 derajat.

“Bantuan ini kami berikan untuk melengkapi kebutuhan di lokasi pengungsian, khususnya shelter dan kebutuhan dasar,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulis.

Selain bantuan logistik, Kemensos juga memberikan dukungan berupa makanan siap konsumsi melalui pendirian dapur umum sejak 24 April 2025. Dapur umum ini menyuplai nasi bungkus sebanyak 1.812 porsi setiap harinya bagi para pengungsi.

Tak hanya itu, Kemensos bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga mendirikan dapur kreasi yang melibatkan ibu-ibu pengungsi untuk mengolah makanan ringan. Produk yang dihasilkan antara lain bakso, es buah, es degan, gorengan, asinan, kue cokelat, hingga jamu lokal sari beras hitam (Saritem). Produk-produk ini disiapkan untuk kebutuhan snack pengungsi dan para relawan.

Bencana tanah bergerak ini berdampak pada sejumlah dukuh di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, yakni Dukuh Krajan (RT 05 dan 06), Dukuh Karanganyar (RT 04), Dukuh Babakan (RT 05), dan Dukuh Cupang Bungur (RT 06). Hingga saat ini, kondisi cuaca di wilayah tersebut masih sering diguyur hujan, memicu pergerakan tanah lanjutan dan membuat masyarakat terdampak harus tetap mengungsi.

Berdasarkan data terakhir, sebanyak 314 jiwa mengungsi di Lapangan Futsal Gunung Poh, Desa Mendala dan Dukuh Krajan, sedangkan 236 jiwa lainnya mengungsi di rumah kerabat maupun merantau ke luar daerah.

Pemerintah Kabupaten Brebes telah menetapkan status tanggap darurat melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 300.2/146 Tahun 2025 yang berlaku sejak 17 April hingga 16 Mei 2025. Selain itu, Pemkab Brebes juga sedang menyiapkan hunian sementara (huntara) untuk para korban bencana.

Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan kebutuhan dasar para pengungsi tetap terjamin selama masa tanggap darurat berlangsung.(Bar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *